Standarisasi Preparat Farmakognosi

 Halo Sobat Farmasi! kali ini akan dibahas mengenai ukuran serbuk, serbuk simplisia memiliki ukuran yang kecil, dengan kecilnya ukuran sebuk tersebut pastinya memiliki makna dan tujuan yang berhubungqn dengan pembuatan dan khasiat obat. untuk penjelasan lengkapnya, silahkan lihat video berikut ini!

https://youtu.be/i5NeOUf_Lq4


note: video saya dimulai dari menit 0.00 hingga menit 2.22

Komentar

  1. Aulia Tria Yustika24 Maret 2023 pukul 18.04

    Tadi di video dijelaskan bahwa semakin kecil serbuk simplisia akan semakin mudah pelarut mengambil ekstraknya atau semakin mudah didapatkan ekstraknya karena ukuran partikelnya lebih kecil nah pertanyaan saya apakah jika kita membuat ekstrak simplisia menggunakan simplisia kering atau yang belum menjadi bubuk apakah ekstrak yang kita dapatkan tidak ada kandungannya atau senyawa berkhasiatnya yang kita inginkan. mohon dijelaskan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Febry Frederika Siregar25 Maret 2023 pukul 04.45

      seharusnya siplisianya mungkin bisa dan dapat tetap berkhasiat obat jika di rebus, tetapi tentu dengan memperhatikan kandungan kimia yang ada pada apsimplisianya. tetapi jika ingin melakukan ekstraksi, sebaiknya ukuran simplisia dijadikan sekecil mungkin. karena jika simplisia terlalu besar ukurannya, senyawa kimia akan sulit berinteraksi dengan pelarutnya.

      Hapus
  2. Aulia Tria Yustika24 Maret 2023 pukul 18.05

    Apakah ada pelarut tertentu yang dijadikan pelarut untuk mengekstrak simplisia yang nantinya akan mendapatkan senyawa aktif yang banyak di dalam simplisia tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Febry Frederika Siregar25 Maret 2023 pukul 04.49

      Pelarut yang biasanya digunakan dalam ekstraksi yaitu: petroleum eter, benzena, dan alkohol. Syarat pelarut yang digunakan yaitu:
      1. Harus dapat melarutkan semua zat wangi bunga dengan cepat dan sempurna, dan sedikit mungkin melarutkan bahan seperti: lilin, pigmen, serta pelarut harus bersifat selektif.
      2. Harus mempunyai titik didih yang cukup rendah, agar pelarut mudah diuapkan tanpa menggunakan suhu tinggi.
      3. Pelarut tidak boleh larut dalam air.
      4. Pelarut harus bersifat inert, sehingga tidak bereaksi dengan komponen minyak atsiri dari tanaman
      5. Pelarut harus mempunyai titik didih yang seragam, dan jika diuapkan tidak akan tertinggal dalam minyak.
      6. Harga pelarut harus serendah mungkin dan tidak mudah terbak

      Hapus
  3. Aulia Tria Yustika24 Maret 2023 pukul 18.05

    Bagaimana kita tahu bahwa pelarut yang kita gunakan tersebut dapat menarik senyawa aktif yang ada di dalam simplisia karena kan ada senyawa aktif yang tidak bisa larut di dalam etanol ataupun air nah bagaimana cara kita mengetahuinya bahwa pelarut tersebut dapat menarik senyawa aktif di dalam simplisia tersebut mohon dijelaskan?

    BalasHapus
  4. Febry Frederika Siregar25 Maret 2023 pukul 05.13

    tentu saja kita terlebih dahulu mempelajari sifat dari senyawa simplisia tersebut, dengan melakukan percobaan-percobaan di laboratorium dan kemudian dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu ekstraksi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Farmakognosi

Hai sobat Farmasi! Farmasi adalah ilmu yang mempelajari segala seluk-beluk mengenai obat. jadi seseorang yang bekerja pada bidang ini tidak akan pernah lepas dari yang namanya obat. Obat didapatkan dari adanya senyawa obat yang ditemukan baik dari tumbuhan, hewan maupun lainnya. Untuk itu sobat Farmasi perlu mengetahui dan mempelajari mengenai Farmakognosi. Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofarmasetika, manfaatnya adalah agar kita dapat mengetahui bahkan membuat sendiri obat herbal sesuai dengan standar keamanan, mutu dan keefektifan khasiat yang telah ditetapkan. Untuk lebih lengkapnya simak video berikut ini! https://youtu.be/fN8rz1P6H_E note: materi saya dimulai pada detik 00.00  hingga 01.30
Baca selengkapnya

Faktor Disosiasi Satuan Elektrolit, Kesetaraan NaCl dan Larutan Isotonik

 Haloo sobat farmasi! Masyarakat sudah mengenal istilah larutan isotonik sejak lama. Saat ini pun banyak berkembang minuman yang mengandung larutan isotonik di dalam kemasan yang biasanya disebut minuman elektrolit atau ion. Isotonik yang mulai digemari banyak orang, biasanya dikonsumsi oleh mereka yang memiliki banyak aktivitas Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada pergerakan air. Gerakan bersih molekul pelarut melewati membran semi permeabel dari pelarut murni atau dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat disebut osmosis larutan ini dapat berguna bagi manusia, seperti di bidang kesehatan dalam pembuatan cairan infus, digunakan cairan yang isotonis agar sel di dalam tubuh tidak rusak akibat tekanan tidak sama antara luar dan dalam sel. untuk itu perlu dilakukan perhitungan isotonik. untuk lebih lengkapnya, silahkan cek video berikut ini! https://youtu.b...
Baca selengkapnya

Reaksi Alkohol, Eter dan Fenol dan sifatnya

 Halo Sobat Farmasi! Kali ini pembahasan mengenai reaksi gugus alkohol eter dan fenol dengan reseptornya. Reseptor obat adalah suatu protein asam amino yang menjadi target suatu obat di dalam tubuh. Kemampuan obat dalam berinteraksi/mengikat reseptor ini disebut Afinitas. Reaksi obat-reseptor pada dasarnya adalah ikatan ikatan hidrogen antara molekul obat, udara di sekitarnya, dan tempat reseptor berada. Untuk lebih jelasnya silahkan cek video berikut ini! https://youtu.be/mYg-2O4WGJ8
Baca selengkapnya